HANOI, Kanal Berita – Keadaan darurat polusi udara tengah melanda Hanoi, ibu kota Vietnam, yang kini tercatat sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan pada Jumat (3/1/2025), kondisi udara di kota berpenduduk lebih dari 8 juta jiwa ini telah mencapai level yang mengkhawatirkan.
Data yang dirilis oleh AirVisual, sebuah lembaga independen yang fokus pada pemantauan kualitas udara global, mengungkapkan temuan yang mencengangkan. Konsentrasi partikel PM2.5 di udara Hanoi terdeteksi mencapai 13,2 kali lipat dari ambang batas yang ditetapkan dalam pedoman tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
PM2.5, yang merupakan partikel mikroskopis berbahaya dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer, menjadi indikator utama dalam pengukuran tingkat polusi udara. Partikel yang nyaris tak kasat mata ini dapat dengan mudah menembus sistem pernapasan dan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
Situasi yang mengkhawatirkan ini tercermin dalam Indeks Kualitas Udara (AQI) kota yang mencapai level mengkhawatirkan. Menurut laporan Vietnam News, beberapa area di Hanoi mencatat AQI hingga 309, yang ditandai dengan warna cokelat dalam sistem peringatan kualitas udara. Level ini mengindikasikan kondisi udara yang “tidak sehat” bagi penduduk.
Dalam skala AQI yang berkisar dari 0 hingga 500, angka yang semakin tinggi menunjukkan tingkat polusi yang semakin berbahaya dan risiko kesehatan yang semakin besar. Level 309 yang tercatat di Hanoi menggambarkan situasi yang sudah memasuki zona berbahaya dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam mengingat Hanoi merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi Vietnam yang dihuni jutaan penduduk. Tingginya tingkat polusi udara tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat tetapi juga dapat berdampak pada berbagai sektor kehidupan, mulai dari produktivitas kerja hingga kualitas hidup secara keseluruhan.
Para ahli kesehatan masyarakat telah lama memperingatkan bahwa paparan berkepanjangan terhadap tingkat polusi udara yang tinggi dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan akut hingga penyakit kardiovaskular. Anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak buruk polusi udara.
Situasi ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah Vietnam untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi krisis polusi udara. Diperlukan kebijakan yang komprehensif dan tegas untuk mengendalikan berbagai sumber pencemaran udara, mulai dari emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, hingga pembakaran limbah.
Sementara itu, masyarakat Hanoi diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil tindakan preventif untuk melindungi diri dari paparan polusi udara yang berbahaya. Penggunaan masker, pembatasan aktivitas di luar ruangan, dan pemasangan filter udara di dalam ruangan menjadi langkah-langkah yang disarankan untuk meminimalkan risiko kesehatan.(Anadolu)
