Khutbah Jum'atNasional

Khutbah Jumat: Momentum Bersyukur Menjadi Ummat Nabi Muhammad Saw

156
×

Khutbah Jumat: Momentum Bersyukur Menjadi Ummat Nabi Muhammad Saw

Sebarkan artikel ini
Khutbah Jumat
Seorang khatib menyampaikan khutbahnya di Masjid Al Jabbar Kota Bandung ( foto: istimewa)

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

 

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta pengasuh pesantren di Banten

 

Khutbah Pertama:

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِومن تبع هداه بإحسان إلى يوم الدين.

اما بعد: فيا أيها الناس اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

قال الله تعالى في القرآن الكريم، اعوذ بالله من الشيطان الرجيم ، بسم الله الرحمن الرحيم :

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Alhamdulillâhi rabbil ‘alamin, segala puji dan sanjung kita haturkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sebagai bentuk syukur dan terimakasih atas segala nikmat dan anugerah-Nya yang telah diberikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan Islam yang terus melekat dalam hati dan jiwa kita, sehingga kita bisa terus istiqamah beribadah dan bermunajah kepada-Nya. Semoga ibadah yang kita lakukan ini menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya.

 

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada panutan dan idola kita bersama, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ alih wa sahbih, yang telah menjadi teladan terbaik sepanjang masa bagi kita semua, baik dalam berbuat, bertindak maupun berucap. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan mendapatkan limpahan syafaatnya kelak di hari kiamat.

امين يا رب العالمين

 

Selanjutnya, memulai khutbah Jumat dari atas mimbar yang mulia ini, selaku khatib mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang  hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala, dengan sebenar-benarnya takwa. Yaitu dengan menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi semua haramkan-Nya.

 

Meningkatkan keimanan dan ketakwaan sangat penting untuk terus kita lakukan dalam setiap saat, sebab ia menjadi barometer keselamatan setiap manusia baik di dunia maupun di akhirat. Karena itu, Allah swt menegaskan kepada kita, bahwa hanya ketakwaan-lah yang akan menjadi bekal terbaik untuk kita bawa menuju surga-Nya Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

 

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ

 

Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.”  (QS Al-Baqarah [2]: 197).

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Saat ini kita semua masih berada di bulan Rabiul Awal, salah satu bulan Hijriah yang diyakini sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Maka sudah tidak heran dan sudah seharusnya bagi kita sebagai umat Islam untuk merayakan dan mensyukuri hari yang mulia tersebut, sebagai bentuk cinta dan bahagia atas dilahirkan baginda Nabi Shalallahu alaihi wasallam.

 

Lahirnya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam merupakan karunia paling akbar yang Allah berikan kepada alam semesta. Nabi diutus oleh Allah swt untuk menjadi rahmat bagi alam semesta, serta untuk mengajarkan  Islam yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang. Karena itu, kita semua dianjurkan untuk berbahagia dengan hari kelahiran tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

 

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

 

Artinya, “Katakanlah (Muhamad), ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”  (QS Yunus [10]: 58).

 

Merayakan dan berbahagia dengan datangnya suatu anugerah dari Allah berupa lahirnya Nabi Muhammad saw,  merupakan salah satu cara bagi kita  untuk mensyukuri anugerah yang telah Allah Ta’ala berikan tersebut, dan ini akan menjadi salah satu tanda bahwa kita termasuk orang-orang yang cinta kepada Nabi Shalallahu alaihi wasallam.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Kita semua wajib untuk bahagia dan bersyukur karena telah ditakdirkan oleh Allah Ta’ala menjadi umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Nabi terakhir yang derajat dan kemuliaannya melebihi para nabi ‘alaihimussalam sebelumnya, bahkan keberadaan alam semesta ini tidak lain hanya karena adanya Nabi Shalallahu alaihi wasallam..  Allah tidak akan menciptakan alam semesta seandainya bukan karena baginda Nabi Shalallahu alaihi wasallam.

 

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Bushoiri dalam Qasidah Burdahnya, ia mengatakan:

 

وَكَيْفَ تَدْعُو اِلَى الدُّنْيَا ضَرُوْرَةُ مَنْ * لَوْلاَهُ لَمْ تُخْرَجِ الدُّنْيَا مِنَ الْعَدَمِ

 

Artinya, “Bagaimana mungkin Nabi Muhammad tertarik pada dunia, andai saja tanpa keberadaannya maka dunia tidak akan pernah ada.”

 

Tidak hanya itu, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. merupakan nabi yang paling mulia nan paling agung melebihi nabi-nabi yang lain, dengan demikian maka meniscayakan bahwa kita juga akan menjadi umat yang lebih mulia dari umat-umat nabi yang lain. Hal ini juga ditegaskan oleh Imam al-Bushiri dalam burdahnya, ia mengatakan:

 

لَمَّا دَعَا اللهُ دَاعِيْنَا لِطَاعَتِهِ * بِأَكْرَمِ الرَّسْلِ كُنَّا أَكْرَمَ الْأُمَمِ

 

Artinya, “Tatkala Allah panggil nabi pengajak kita karena ketaatannya kepada Allah dengan panggilan rasul termulia, maka jadilah kita umat yang paling mulia pula.”

 

Allah Swt telah menjadikan kita umat yang paling agung nan paling mulia melebihi umat para nabi terdahulu. Hal itu tidak lain selain karena jasa dan perjuangan Nabi Muhammad. Hal-hal yang berhubungan Nabi Muhammad, akan menjadi mulia bahkan lebih mulia dari yang lainnya, termasuk juga kita sebagai umatnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

 

Artinya, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”  (QS Ali ‘Imran [3]: 110).

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Itulah beberapa alasan bagi kita semua untuk mensyukuri nikmat menjadi umat Nabi Muhammad. Dengan menjadi umatnya, maka kita memiliki nabi yang paling mulia melebihi nabi sebelumnya, dan dengan menjadi umatnya pula, maka kita menjadi umat termulia melebihi umat nabi sebelumnya.

 

Oleh karena itu, sudah tiba saatnya bagi kita semua untuk kembali bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukan kita dengan bulan Rabiul Awal, bulan yang sangat mulia karena pada bulan ini manusia termulia dilahirkan.

 

Demikian khutbah Jumat perihal mensyukuri nikmat menjadi umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.  Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan sebagai hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin ya rabbal alamin.

 

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua:

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ : فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ انك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات ويا رافع الدرجات ويا شافي الأمراض.

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Example 300x600
Al Quran
Headline

Kementerian Agama menerima dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas penulisan Mushaf Nusantara. Penghargaan ini diberikan dalam kategori jumlah kaligrafer terbanyak yang menulis Al-Qur’an secara serentak dalam waktu 10 jam, serta mushaf dengan corak iluminasi terbanyak.