Bisnis

Menteri Pertanian Klaim Indonesia Kini Jadi Produsen Beras Terbesar di Asia Tenggara

83
×

Menteri Pertanian Klaim Indonesia Kini Jadi Produsen Beras Terbesar di Asia Tenggara

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi panen padi

JAKARTA, Kanal Berita –  Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin dalam produksi beras di Asia Tenggara. Hal ini diumumkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyatakan bahwa dengan cadangan beras nasional mencapai 3,7 juta ton, Indonesia berhasil melampaui negara-negara produsen beras utama lainnya seperti Thailand dan Vietnam.

Pernyataan ini didukung oleh laporan  United States Department of Agriculture (USDA) Rice Outlook April 2025, yang memproyeksikan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024–2025 mencapai 34,6 juta ton. Angka ini meningkat 600 ribu ton dari proyeksi sebelumnya dan naik 4,8 persen dibandingkan periode tahun lalu.

“Hasil ini merupakan kerja keras semua pemangku kepentingan, termasuk petani, pemerintah pusat dan daerah, serta Bulog (Badan Urusan Logistik),” ujar Menteri Sulaiman dalam pernyataan yang dirilis  hari Selasa (13/5/2025).

Lebih lanjut, Menteri Sulaiman menekankan bahwa capaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata komitmen negara kepada para petani dan sistem pangan yang mulai menguat dari hulu hingga hilir. Keberhasilan ini merupakan buah dari kebijakan afirmatif pemerintah, termasuk program pupuk bersubsidi tambahan, penguatan mesin pertanian, percepatan penanaman, dan digitalisasi pertanian. Pemerintah juga menjamin harga gabah dengan menetapkan harga dari Rp5.500 (US$0.33) per kilogram hingga Rp6.500 (US$0.39) per kg.

Cadangan beras Indonesia yang mencapai 3,7 juta ton ini merupakan yang tertinggi sejak Bulog didirikan pada tahun 1969. Cadangan tersebut diproyeksikan akan meningkat menjadi 4 juta ton, mencetak rekor baru dalam ketahanan pangan nasional. Ketersediaan stok beras yang tinggi ini menjadi alat strategis bagi Indonesia untuk menjaga stabilitas harga di pasar dan memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tekanan pangan global.

“Kita akan gunakan stok ini untuk memperkuat cadangan strategis nasional, bantuan pangan, dan potensi ekspor jika dibutuhkan,” tegasnya.

Pemerintah juga telah mempersiapkan gudang-gudang darurat dan menambah 25 ribu gudang prioritas di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi peningkatan pengadaan Bulog dan memastikan hasil panen dari petani terserap dan disimpan dengan aman. Pemerintah optimis tren positif ini akan berlanjut seiring dengan puncak panen dan percepatan musim tanam kedua, dengan langkah stabilisasi pangan diperkuat melalui sinergi antar-lembaga dalam penyerapan, distribusi, dan pengendalian harga.

Dengan keberhasilan ini, Indonesia tidak hanya menuju swasembada pangan, tetapi juga berpotensi menjadi eksportir beras global. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen dan strategi pemerintah dalam sektor pertanian yang telah membuahkan hasil signifikan. Kenaikan produksi beras ini tidak hanya memastikan ketersediaan pangan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang baru bagi Indonesia di pasar internasional. (Sumber : Antara)

Example 300x600
Bisnis

PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan pertumbuhan laba usaha dan laba bersih yang signifikan. Dalam laporan Direksi yang dibacakan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, disebutkan selama tahun 2024 laba bersih perseroan melonjak tajam sebesar 269,66% menjadi Rp69,48 miliar, dari laba bersih Rp18,8 miliar di tahun 2023. Selain itu laba usaha perusahaan juga tumbuh sebesar 75,51%, dari Rp76,48 miliar di tahun 2023, menjadi Rp134,23 miliar pada akhir 2024.