JAKARTA — Kanal Berita Pusat Informasi PBB (UNIC) mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap sikap Indonesia dalam mendukung misi perdamaian di Lebanon. Pejabat Nasional Pusat Informasi PBB (UNIC) Indonesia, Siska Widyawati, menegaskan pentingnya diplomasi Indonesia yang berpihak pada kemerdekaan Palestina di tengah konflik berkepanjangan dengan Israel.
“Kami sangat mengapresiasi diplomasi Indonesia dalam keberpihakan terhadap Palestina. PBB terus mendorong kerja sama multilateral untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkap Siska saat acara peringatan Hari Lahir ke-79 PBB di Jakarta.
Siska juga menyoroti pelanggaran hukum internasional terkait penyerangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) oleh Israel. “Seperti yang dinyatakan Sekjen PBB Antonio Guterres, penyerangan terhadap pasukan perdamaian adalah pelanggaran serius yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Menteri Luar Negeri, Sugiono, menyampaikan komitmen kuat Indonesia terhadap isu Palestina saat pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO, Hussein Al Sheikh, di sela KTT BRICS Plus di Rusia, Rabu (23/10). Sugiono menegaskan bahwa Indonesia akan terus berdiri bersama rakyat Palestina dan berkomitmen untuk mendukung upaya gencatan senjata serta bantuan kemanusiaan melalui badan PBB.
“Saya akan memastikan isu Palestina selalu berada di garis depan diplomasi Indonesia dan kami akan terus berdiri tegak bersama rakyat Palestina,” tegas Sugiono.
Dalam situasi saat ini, PBB juga mencatat krisis kemanusiaan yang semakin memburuk dengan lebih dari 42.700 warga Palestina tewas dan 100.200 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023. Di Lebanon, sekitar 740 ribu warga telah mengungsi akibat konflik yang berkepanjangan.
PBB menegaskan, keselamatan masyarakat sipil di perbatasan Lebanon dan Israel adalah prioritas utama dalam misi mereka. Dengan dukungan diplomasi yang kuat dari Indonesia, PBB berharap dapat mencapai solusi yang berkelanjutan untuk perdamaian di kawasan tersebut. (DHD)