HeadlineOlahraga

Sabil Hamzah Sopian, Penghafal Quran yang Bertekad Raih Emas Jujitsu untuk Kontingen Jabar

241
×

Sabil Hamzah Sopian, Penghafal Quran yang Bertekad Raih Emas Jujitsu untuk Kontingen Jabar

Sebarkan artikel ini
Sabil dan rekan satu perguruannya, Meydiane Aglin Sari Putri (kiri) dan Octi Putri (kanan) akan tampil pada PON 2024 di Medan.. (Dokumen Pribadi)

BANDUNG, Kanal Berita –  Sabil Hamzah Sopian namanya mulai berkibar di panggung beladiri Jujitsu ketika berhasil meraih Juara Best of the Best di nomor Newaza pada Kejuaraan Nasional Sofyan Hambally Cup 1 yang digelar di GOR Saparua, Kota Bandung pada tahun 2019 lalu.

Kala itu, Sabil yang mewakili dojo sekolahnya, Al Aziz Kabupaten Bandung, berhasil mengalahkan rekan satu timnya, Zallu Alraja Dilaga di kelas U-18th dalam pertarungan yang ketat dan perolehan angka yang tipis.

Tiga tahun berselang, pada Kejuaraan Nasional Jujitsu yang diselenggarakan di RSPAU dr.S.Hardjolukito 2-4 Desember 2022 lalu, Sabil kembali mencatat prestasi gemilang dengan membawa medali emas di kelas Newaza untuk kontingen Jawa Barat.

Prestasi yang dibukukan Sabil tak terlepas dari gemblengan sang pelatih, Eko Hendrawan, mantan atlet nasional, yang melihat potensinya.

“Dari awal, saya melihat Sabil punya bakat untuk berprestasi di beladiri. Di samping skill beladiri, saya melihat sabil juga punya “Sesuatu” yang jarang dimiliki atlet kebanyakan,” ungkap Eko Hendrawan.

Usut punya usut, tak sebatas berlatih beladiri, putra kedua pasangan Jajang Sopiandi dan Nunung Nurhasanah ini, rupanya seorang penghafal Al Qur’an.

“Saya ingat betul, dalam sebuah perjalanan dari Cirebon ke Bandung, saya tak henti mendengarkan Sabil melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an. Saya tanya, “Tadi berapa juz yang dibaca selama perjalanan? Dia jawab, “12 Juz, sensei.” kenang Eko.

Jauh sebelum berlatih Jujitsu, saat menjalani pesantren di kawasan Kab. Cianjur, Sabil sempat jadi atlet silat dan menjuarai berbagai pertandingan. Namun, Sang ayah kurang begitu merestuinya. Maklum, sebagai seorang penggemar sepakbola, ayahnya justru berharap anaknya bisa jadi atlet Sepakbola. “Bapak penginnya Sabil jadi pesepakbola, karena lebih menjanjikan,” ungkapnya.

Hati sang ayah luluh, ketika menyadari sang anak justru punya potensi prestasi di cabang olahraga beladiri. Terlebih, ketika Sabil berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di tingan tertinggi pada Grandprix Ju Jitsu Open, yang digelar di Thailand, akhir Juni 2024 lalu.

Pada kejuaraan yang diikuti 39 negara itu, Sabil meraih Juara pertama di kelas Show System Putra berpasangan dengan sahabatnya, Zallu Alraja Dilaga.

“Alhamdulillah, ini menjadi raihan emas pertama di kejuaraan Internasional. orangtua mana yang enggak bangga,” ujar mahasiswa UIN Sunan Gunungjati Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir ini.

BACA JUGA : Tiga Atlet KJI Bertekad Sumbang Emas di PON 2024

Dipanggil jadi atlet tim Pelatda

Sejak sebulan lalu, Sabil tengah mempersiapkan diri untuk memperkuat tim PON Ju Jitsu Jawa Barat pada PON 2024 di Medan. Ia dipanggil menjadi skuad Jabar menyusul mundurnya Bima Bagaskara Aji, atlet pelatda POn dari Kota Bekasi. Posisinya kemudian digantikan Sabil yang memang mendapat tiket selepas menjadi juara pada selekda PON Jabar.

Atlet kelahiran Cianjur, 4 Oktober 2003 ini akan tampil di kelas -77 kg Fighting System Putra dan bertekad memberikan yang terbaik untuk tanah kelahirannya, Jawa Barat. “Semua persiapan insyaAllah aman, tinggal mohon doa yang terbaiknya. Semoga bisa menyumbangkan emas,” ucap atlet yang bercita-cita sebagai pebisnis dan ahli beladiri ini.

BACA JUGA : Sebanyak 48 Calon Pekerja Migran Dibekali Pelatihan Beladiri Ju-Jitsu

Example 300x600