Setiap tahun negara-negara di seluruh dunia memperingati Pekan Imunisasi Dunia (PID) pada minggu terakhir bulan April lalu. Tema global PID 2025 adalah “Immunization for All is Humanly Possible”, sementara Indonesia mengangkat tema “Lengkapi Imunisasi untuk Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas.”
PID 2025 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat dan mengampanyekan pentingnya imunisasi dalam memberikan perlindungan optimal bagi semua kelompok usia sepanjang siklus hidup guna mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin (PD3I).
Menurut keterangan pers dari lembaga internasional Unicef yang diterima Rabu (7/5), dalam rangka memperingati momen Pekan Imunisasi Dunia, Indonesia menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan di tingkat nasional maupun daerah. Kegiatan ini didukung oleh mitra pembangunan, organisasi profesi, asosiasi kesehatan, media cetak dan daring, serta para influencer.
Berbagai kegiatan untuk mendorong pentingnya imunisasi dan mengajak keluarga melengkapi imunisasi anak-anak dilaksanakan sepanjang bulan Maret dan April lalu. Inisiatif tersebut mencakup imunisasi massal, pekan imunisasi kejar yang bertajuk “Sepekan Mengejar Imunisasi”, lomba kampanye jurnalistik dan media sosial, penghargaan bagi kabupaten/kota dengan cakupan imunisasi tinggi serta serangkaian webinar imunisasi. Webinar yang diselenggarakan melalui platform Plataran Sehat ini diikuti oleh 94.365 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan, non-tenaga kesehatan, dan masyarakat umum.
Berdasarkan data WHO tahun 2023, terdapat 14,5 juta anak di dunia yang tidak menerima vaksin sama sekali—dikenal sebagai zero-dose children—dan Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi secara global. Data tahun 2019–2023 menunjukkan sekitar 1,3 juta anak di Indonesia belum mendapatkan dosis pertama vaksin DPT. Angka ini bukan sekadar statistik di atas kertas; mereka adalah anak-anak nyata yang belum terlindungi, dan ini menjadi ancaman serius bagi negara apabila tidak segera ditindaklanjuti.
“PID menjadi pengingat kuat sebagai moment untuk bersyukur bahwa melalui imunisasi, jutaan anak telah diselamatkan dari penderitaan, kecacatan, bahkan kematian akibat PD3I. Ini adalah bukti nyata bahwa imunisasi tidak hanya menyelamatkan individu, tetapi juga menjaga masa depan bangsa,” mengutip keterangan pers Unicef.
Dalam sambutannya pada acara puncak PID 2025 yang diselenggarakan di Kabupaten Lebak, Banten, yang didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang diwakili oleh Direktur Imunisasi, dr. Prima Yosephine, MKM, menekankan bahwa peringatan tahun ini harus menjadi momentum untuk terus menjaga semangat dan kreativitas seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan digitalisasi.
Ia menegaskan pentingnya untuk terus menyampaikan informasi lengkap dan akurat kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Layanan imunisasi yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan merata sangat krusial untuk melindungi individu, keluarga, dan masyarakat dari penyakit, kecacatan, dan kematian akibat PD3I.
“Pekan Imunisasi Dunia 2025 merupakan momen untuk merayakan kemajuan Indonesia dalam melindungi jutaan jiwa melalui vaksin,” ujar Dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia.
“Dengan mengangkat tema ‘Immunization for All is Humanly Possible’, kita merespon seruan global untuk menutup kesenjangan imunisasi, khususnya di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Saatnya membuktikan bahwa imunisasi untuk seluruh rakyat Indonesia bukan sekadar tujuan—tetapi hal yang sangat mungkin dilakukan,” tambahnya.
Sementara menurut Maniza Zaman, Perwakilan UNICEF untuk Indonesia, Vaksin adalah salah satu alat paling ampuh untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit. Selama lima dekade terakhir, vaksin telah menyelamatkan 154 juta jiwa di seluruh dunia.
“Di Indonesia, UNICEF tetap berkomitmen kuat untuk memajukan imunisasi anak dengan bekerja sama erat bersama Kementerian Kesehatan dan para mitra. Investasi yang berkelanjutan dalam program imunisasi sangat penting untuk mempertahankan capaian ini,” kata Maniza Zaman.
Kementerian Kesehatan bersama WHO dan UNICEF mengajak para orang tua, pengasuh, serta masyarakat luas untuk memastikan setiap anak menerima imunisasi lengkap sesuai usia dan jadwal nasional. Investasi yang berkelanjutan dalam program imunisasi sangat penting agar Indonesia dapat mencapai target nasionalnya dan memenuhi komitmen global dalam Agenda Imunisasi 2030. (*)