JAKARTA, Kanal Berita – Platform kecerdasan buatan ChatGPT menambah kemampuan barunya dengan meluncurkan fitur Deep Research yang ditujukan untuk membantu pengguna melakukan penelitian mendalam. Pengembang ChatGPT, OpenAI, menghadirkan fitur ini untuk mendukung pekerjaan berbasis pengetahuan di berbagai sektor seperti keuangan, sains, kebijakan, dan teknik.
Tak hanya untuk kalangan profesional, Deep Research juga dapat dimanfaatkan oleh konsumen yang ingin melakukan riset komprehensif sebelum membeli barang-barang besar seperti mobil, peralatan rumah tangga, atau furnitur. Fitur ini memungkinkan pengguna menggali informasi secara lebih mendalam, melampaui kemampuan pencarian biasa yang hanya memberikan jawaban singkat atau ringkasan.
Dalam tahap awal, OpenAI membatasi akses fitur ini hanya untuk pengguna ChatGPT Pro dengan kuota 100 pencarian per bulan. Nantinya, layanan ini akan diperluas ke pengguna paket Plus, Team, dan Enterprise. Sementara itu, untuk pengguna di Inggris, Swiss, dan Area Ekonomi Eropa (EEA), OpenAI belum mengumumkan jadwal peluncurannya.
Pengoperasian Deep Research terbilang sederhana. Pengguna hanya perlu memilih opsi “Deep Research” di menu pencarian ChatGPT dan memasukkan pertanyaan mereka. Fitur ini juga mendukung unggahan file atau spreadsheet sebagai bahan tambahan. Meski saat ini baru tersedia di versi web, OpenAI berencana mengintegrasikannya ke aplikasi seluler dan desktop dalam bulan yang sama.
Proses pencarian dengan Deep Research membutuhkan waktu antara 5 hingga 30 menit, dengan sistem notifikasi yang akan memberitahu pengguna saat hasil penelitian telah selesai. Saat ini, hasil pencarian masih terbatas dalam bentuk teks, namun OpenAI telah menyiapkan rencana pengembangan untuk menambahkan fitur gambar, visualisasi data, dan analisis.
Lebih jauh lagi, OpenAI mengungkapkan rencananya untuk memperluas jangkauan Deep Research dengan menghubungkan sumber data yang lebih spesifik, termasuk sumber daya berbasis langganan dan internal.