HeadlineKesehatanPendidikan

Riset Nitric Oxide untuk Luka Diabetes, Antarkan Profesor Pertama Unisa Bandung

68
×

Riset Nitric Oxide untuk Luka Diabetes, Antarkan Profesor Pertama Unisa Bandung

Sebarkan artikel ini
Prof. Dr. Sitti Syabariyah, S.Kp., MS.Biomed (berdiri depan kedua dari kiri) usai dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Keperawatan ( foto: dok.unisa bandung)

BANDUNG, Kanal Berita – – Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung mencatatkan tonggak bersejarah dalam perjalanan akademiknya dengan mengukuhkan profesor pertama dalam sejarah institusi. Momentum bersejarah ini ditandai dengan pengukuhan Prof. Dr. Sitti Syabariyah, S.Kp., MS.Biomed sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Keperawatan pada Kamis (7/2/2025).

 

Dalam kesempatan yang membanggakan ini, Prof. Sitti menyampaikan orasi ilmiah yang mengupas tentang penemuan signifikan dalam dunia kesehatan. Pidato pengukuhannya yang berjudul “Peranan Nitric Oxide dalam Penyembuhan Luka Diabetes dan Implikasinya pada Intervensi Perawatan Modern untuk Mencegah Amputasi” memberikan perspektif baru dalam penanganan pasien diabetes.

 

Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi teoretis namun juga memiliki aplikasi praktis yang dapat membantu mencegah komplikasi serius pada pasien diabetes. Prof. Sitti meyakini bahwa pemahaman mendalam tentang peran Nitric Oxide dapat menjadi kunci dalam pengembangan metode perawatan yang lebih efektif untuk mencegah risiko amputasi pada pasien diabetes.

 

Pencapaian bersejarah ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pemangku kepentingan. Rektor Unisa Bandung, Tia Setiawati, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An., memandang momen ini sebagai langkah strategis dalam pengembangan institusi.

 

“Pengukuhan Prof. Siti Syabariyah sebagai guru besar ini, bukan hanya sebuah pencapaian individu, tetapi juga sebuah tonggak penting bagi Unisa Bandung dalam perjalanan menuju keunggulan akademik, dalam rangka mewujudkan unisa Bandung menjadi universitas terkemuka yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

 

Keberhasilan ini juga mendapat perhatian dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes., selaku Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, menekankan pentingnya kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

 

“Sebagai bagian dari ‘Aisyiyah, kita harus terus berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Dr. Lukman, S.T., M.Hum., selaku Kepala LLDIKTI Wilayah IV, menyoroti pencapaian ini sebagai bukti komitmen Unisa Bandung dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi.

 

“Kami sangat bangga dan mengapresiasi Unisa Bandung yang telah berhasil mengukuhkan Guru Besar pertamanya. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang menunjukkan komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi,” katanya.

 

Pengukuhan ini juga mendapat perhatian khusus dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Melalui Prof. Dr. Jamhari Makruf, M.A., selaku Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, organisasi ini menyampaikan harapan besarnya. “Pengukuhan Guru Besar ini adalah momen bersejarah bagi Unisa Bandung. Kami berharap ini menjadi motivasi bagi dosen dan civitas akademika lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi masyarakat,” tuturnya.

 

Pencapaian ini menjadi bukti nyata keseriusan Unisa Bandung dalam mengembangkan kualitas akademik dan penelitian. Kehadiran Guru Besar pertama ini diharapkan dapat menjadi katalis untuk pengembangan penelitian dan inovasi di bidang keperawatan, khususnya dalam penanganan pasien diabetes. Lebih dari itu, prestasi ini juga menunjukkan kemampuan perguruan tinggi berbasis nilai-nilai Islam dalam mengintegrasikan keilmuan modern dengan nilai-nilai keislaman.

 

Ke depan, pengukuhan Prof. Dr. Sitti Syabariyah diharapkan dapat membuka jalan bagi lahirnya guru besar-guru besar baru di lingkungan Unisa Bandung, sekaligus memperkuat posisi institusi ini dalam peta pendidikan tinggi nasional. Penelitian tentang Nitric Oxide yang menjadi fokus studinya juga diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam pengembangan protokol perawatan pasien diabetes di Indonesia.

Example 300x600
Berdoa
Headline

Hidup tak selalu terang. Kadang, ada mendung yang menggantung, ada gelap yang mencekam. Ada saat di mana hati terasa berat, langkah seakan terhenti, dan jiwa diliputi resah yang tak bertepi.