HeadlinePendidikan

Unisa Bandung dan MEK Aisyiyah Jabar Diperkuat Womenpreneur Melalui Program Sertifikasi Halal dan Digital Branding

34
×

Unisa Bandung dan MEK Aisyiyah Jabar Diperkuat Womenpreneur Melalui Program Sertifikasi Halal dan Digital Branding

Sebarkan artikel ini
Unisa Bandung
Foto : dok.unisa bandung

BANDUNG, Kanal Berita – Perhatian pada pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) semakin meningkat dengan adanya kolaborasi strategis antara Universitas Aisyiyah (UNISA) Bandung dan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) ‘Aisyiyah Jawa Barat yang baru saja diluncurkan.

Pada akhir Februari 2025, tepatnya tanggal 24-25, UNISA Bandung menggandeng MEK ‘Aisyiyah Jawa Barat meluncurkan program kolaboratif bagi para UMK di Kota Bandung. Program ini difokuskan pada penguatan kapasitas pelaku usaha khususnya womenpreneur melalui strategi halal branding dan sertifikasi halal.

Program yang didukung pendanaan dari Riset Muhammadiyah melalui Hibah Pengabdian kepada Masyarakat BATCH VIII Tahun 2024 ini hadir sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi pelaku UMK dalam menembus pasar yang lebih luas, terutama pasar global.

Dosen Program Studi Perdagangan Internasional UNISA Bandung, Maisa Azizah Asmara, S.E., M.M., yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana program ini menjelaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi para pelaku usaha.

“Program ini bertujuan mendampingi UMK dalam proses memperoleh sertifikasi halal dan membangun strategi halal branding agar lebih dipercaya konsumen dan mampu bersaing di pasar global. Dengan meningkatnya permintaan produk halal, UMK dapat memperluas jangkauan pasar, baik lokal maupun internasional. Melalui program ini, diharapkan pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang pasar dengan lebih baik, meningkatkan nilai produk, serta mendukung kesejahteraan mereka,” ujar Maisa pada Selasa (25/2/2025).

Program ini tidak hanya berfokus pada aspek sertifikasi halal, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan komprehensif dalam pengembangan bisnis. Sebanyak delapan womenpreneur dari sektor makanan menjadi peserta dalam pelatihan intensif yang diselenggarakan.

Materi yang disampaikan dirancang secara holistik, mencakup aspek produksi, digital marketing, hingga langkah-langkah implementasi sertifikasi halal melalui mekanisme Self Declare. Para peserta juga dibekali keterampilan memanfaatkan teknologi, termasuk penggunaan aplikasi desain seperti Canva untuk memperkuat identitas merek di pasar yang lebih luas.

“Materi yang disampaikan tak hanya berfokus pada aspek produksi saja namun juga ada pada digital marketing serta menerapkan sertifikasi halal pada usaha mereka karena ini merupakan kunci keberlanjutan usaha. Para peserta di bekali keterampilan untuk memanfaatkan teknologi seperti aplikasi canva untuk memperkuat merek di pasar luas, serta para peserta didampingi untuk diharapkan memperoleh sertifikasi halal melalui Self Declare. Alhamdulillah hasil evaluasi menunjukan peningkatan pemahaman peserta hingga 90% terkait penerapan digitalisasi dalam bisnis,” lanjut Maisa.

Dukungan UNISA Bandung terhadap para womenpreneur tidak berhenti pada pemberian pelatihan semata. Universitas ini berkomitmen membantu para pelaku usaha memahami regulasi dan mengatasi tantangan yang kerap menghambat daya saing produk mereka, baik dalam aspek produksi maupun distribusi.

“Kami di UNISA Bandung mendukung Womenpreneur dalam memahami regulasi dan mengatasi tantangan produksi serta distribusi yang menghambat daya saing. Kurangnya pemahaman tentang sertifikasi halal dan halal branding membuat produk sulit menembus pasar global,” tambah Maisa.

Dari sisi MEK ‘Aisyiyah Jawa Barat, kolaborasi ini mendapatkan sambutan positif. Ira Siti Nugrahawati, Ketua Divisi Kewirausahaan dan Ekonomi Digital Majelis Ekonomi & Ketenagakerjaan PWA Jawa Barat, mengapresiasi inisiatif yang dijalankan bersama UNISA Bandung.

“Kami berharap kolaborasi ini menjadi model inspiratif bagi pengembangan UMK di Kota Bandung, untuk mendorong inovasi, pertumbuhan, dan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Selain itu kami harap kolaborasi ini sering dilaksanakan,” ujarnya.

Dampak positif program ini juga dirasakan langsung oleh para peserta. Salah satunya adalah Iis Racmawati, pemilik Greenisa Snack Box, yang mengungkapkan manfaat nyata dari pendampingan yang diberikan oleh tim PKM UNISA Bandung.

“Kami sangat terbantu dengan pendampingan dari UNISA Bandung, yang membuka wawasan kami tentang pentingnya transformasi digital serta pentingnya. Sebelumnya, kami hanya fokus pada operasional harian, namun kini kami lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital, sehingga bisnis kami dapat berkembang lebih optimal,” ungkap Iis.

Program kolaboratif ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ia hadir sebagai wujud kontribusi nyata dunia akademik dan organisasi kemasyarakatan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan memberdayakan para womenpreneur, program ini turut berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam aspek kesetaraan gender dan pengentasan kemiskinan.

Di sisi lain, program ini juga menjawab kebutuhan pasar akan produk halal yang semakin meningkat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar global. Dengan membekali para pelaku UMK dengan pengetahuan dan keterampilan terkait sertifikasi halal dan halal branding, program ini mempersiapkan mereka untuk memanfaatkan peluang ekspansi ke pasar yang lebih luas.

Sebagai penutup program, para womenpreneur menerima bantuan usaha yang diharapkan dapat mendukung pengembangan bisnis mereka. Bantuan ini diharapkan menjadi katalisator bagi para pelaku usaha untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh selama program, sehingga dapat mengoperasikan bisnis mereka secara lebih profesional dan inovatif.

Dengan adanya kolaborasi semacam ini, harapan untuk menciptakan ekosistem UMK yang berdaya saing dan berkelanjutan di Kota Bandung semakin terbuka lebar. Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi para peserta, tetapi juga diharapkan dapat menciptakan efek berganda dalam jangka panjang, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Example 300x600
Bisnis

Bulan Ramadan diyakini umat Islam menjadi bulan yang baik untuk memperbanyak amal dan kebaikan, demi meraih sebanyak-banyaknya pahala Tuhan. Selain itu bulan Ramadan juga menjadi sarana yang tepat untuk mempererat hubungan antar manusia, menanamkan nilai nilai moral dalam keluarga, sekaligus membentuk karakter yang baik kepada anak-anak agar memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.

Hal inilah yang dilakukan Taro, makanan ringan legendaris yang telah 40 tahun menginspirasi berbagai generasi di Indonesia, dengan menghadirkan program Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu Kebaikan. Taro yang diproduksi PT FKS Food Sejahtera, menggelar Taro Rangers Family Adventure dengan mengundang semua kalangan mulai dari anak-anak, para orang tua serta puluhan anak yatim piatu.

Ratusan anak bermain dan belajar sambil bertualang bersama melalui kegiatan experiential learning yang sangat seru di sebuah wahana bermain Youreka, di dalam mal Kuningan City, Jakarta Selatan, hari Sabtu (15/3) lalu. Bagi para orang tua, Taro yang juga menggandeng Parentalk mengadakan seminar dan talkshow mengenai pendidikan dan pengasuhan anak dengan mengangkat tema tentang “5 Dasar Budi Pekerti Berpetualang Bersama Anak.”