HeadlineKesehatanPendidikan

Tingkatkan Standar Pelayanan Gizi Pasien: RSUD Al Ihsan dan Unisa Bandung Jalin Kerjasama dengan Nisshin Iryou Shokuhin Jepang

75
×

Tingkatkan Standar Pelayanan Gizi Pasien: RSUD Al Ihsan dan Unisa Bandung Jalin Kerjasama dengan Nisshin Iryou Shokuhin Jepang

Sebarkan artikel ini
Delegasi Jepang
Foto: dok.unisa bandung

BANDUNG, Kanal Berita – Langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia kembali digelar melalui pertemuan internasional yang berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Pada Kamis (24/04/2025), RSUD Al Ihsan bersama Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung menerima kunjungan delegasi dari Nisshin Iryou Shokuhin dan LPK Lingua Global Utama Jepang dalam rangka penjajakan kerjasama dan kolaborasi di bidang kesehatan dan edukasi.

Kunjungan delegasi Jepang ini merupakan langkah awal untuk membangun jembatan kolaborasi internasional antara institusi kesehatan dan pendidikan Indonesia dengan Jepang. Delegasi yang datang terdiri dari lima orang perwakilan, yaitu Mr. Go Fujioka, Mr. Kyoto Sasabe, Mrs. Masashi Swami, dan Mrs. Yoko Manda dari Nisshin Iryou Shokuhin, serta Dianni Risda, M.Ed. dari LPK Lingua Global Utama.

Sambutan hangat diberikan oleh pihak RSUD Al Ihsan yang diwakili langsung oleh Plt. Wakil Direktur Medik Penunjang dan Keperawatan, Panca Bagja Mohammad, dr., M.Kes., Sp.THT-KL beserta jajaran. Sementara itu, Unisa Bandung diwakili oleh Kepala Bagian Kerjasama dan Kantor Urusan Internasional (KUI), Resi Roswulan Purnama Ningsih.

Pertemuan yang diselenggarakan di meeting room RSUD Al Ihsan ini difokuskan pada pembahasan mengenai sistem pelayanan penyediaan makanan bagi para pasien di rumah sakit. Topik ini menjadi sangat penting mengingat aspek nutrisi merupakan salah satu komponen vital dalam proses penyembuhan pasien.

“Kunjungan ini diharapkan menjadi sarana pertukaran wawasan serta membuka pintu kolaborasi internasional,” ungkap pihak RSUD Al Ihsan dalam keterangan resminya.

Dalam kesempatan tersebut, delegasi dari Jepang berbagi pengalaman berharga tentang manajemen pelayanan konsumsi bagi para pasien. Mereka memaparkan secara detail berbagai sarana teknologi yang mereka implementasikan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi dan distribusi makanan serta minuman bagi pasien.

“Kami di Nisshin Iryou Shokuhin telah mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan nutrisi untuk pasien rumah sakit. Sistem kami mempertimbangkan tidak hanya aspek kecepatan namun juga kualitas nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien,” jelas salah satu anggota delegasi Jepang dalam presentasinya.

Teknologi yang digunakan oleh Nisshin Iryou Shokuhin memungkinkan optimalisasi waktu dalam proses produksi makanan hingga distribusi ke pasien. Hal ini tentu sangat bermanfaat mengingat rumah sakit melayani ratusan bahkan ribuan pasien dengan kebutuhan gizi yang beragam setiap harinya.

Tidak kalah pentingnya, pihak RSUD Al Ihsan juga membagikan pengalaman mereka dalam menjalankan sistem pelayanan makanan dan minuman untuk pasien. Mereka menjelaskan tantangan dan strategi yang mereka terapkan dalam menghadapi dinamika kebutuhan gizi pasien yang beragam.

“Di RSUD Al Ihsan, kami memiliki tim ahli gizi yang bekerja sama dengan dokter untuk menentukan jenis makanan yang tepat bagi setiap pasien sesuai dengan kondisi medisnya. Tantangan utama kami adalah menyediakan variasi menu yang tetap memenuhi standar gizi namun juga disukai oleh pasien,” papar Panca Bagja Mohammad.

Pertemuan ini juga menjadi momentum penting bagi Unisa Bandung untuk memperluas jaringan internasionalnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Sebagai institusi pendidikan tinggi yang fokus pada bidang kesehatan, Unisa Bandung melihat peluang besar untuk mengembangkan kurikulum dan program penelitian yang sejalan dengan standar internasional.

“Kami berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti pada pertukaran informasi, tetapi juga berlanjut pada implementasi program nyata seperti pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, atau bahkan pengembangan teknologi baru dalam bidang manajemen gizi rumah sakit,” ungkap Resi Roswulan Purnama Ningsih dari Unisa Bandung.

LPK Lingua Global Utama yang hadir sebagai jembatan bahasa dan budaya antara Jepang dan Indonesia juga menyampaikan optimisme mereka terhadap prospek kerjasama ini. “Kami siap memfasilitasi komunikasi dan penerjemahan untuk memastikan proses kerjasama berjalan lancar tanpa kendala bahasa,” jelas Dianni Risda, M.Ed.

Kolaborasi internasional ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi ketiga institusi yang terlibat, tetapi juga bagi masyarakat luas. Peningkatan kualitas pelayanan nutrisi di rumah sakit akan berdampak langsung pada proses pemulihan pasien. Sementara itu, pengembangan program pendidikan dan pelatihan akan melahirkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berwawasan global.

Setelah pertemuan awal ini, rencananya akan dilakukan serangkaian diskusi lanjutan untuk merumuskan bentuk kerjasama yang konkret. Tim teknis dari masing-masing pihak akan ditunjuk untuk membahas detail implementasi program yang akan dijalankan.

“Ini baru langkah awal, namun kami sangat antusias melihat potensi kerjasama yang bisa dikembangkan. Semoga ini menjadi titik awal kolaborasi jangka panjang yang menguntungkan semua pihak,” tutup Panca Bagja Mohammad.

Kehadiran delegasi Nisshin Iryou Shokuhin dan LPK Lingua Global Utama Jepang di RSUD Al Ihsan dan Unisa Bandung merupakan bukti nyata bahwa institusi kesehatan dan pendidikan Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional. Kerjasama ini diharapkan mampu mendorong percepatan adopsi teknologi dan metode terbaik dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam aspek manajemen nutrisi pasien rumah sakit.[ ]

Example 300x600